Sunday, March 22, 2009

Kenangan Nostalgia Memori

MY NAME AND MY FATHER’S NAME
MY MATRIX CARD NUMBER
BEL 470 (POETRY ASSIGNMNENT)


BROWN PENNY by William Butler Yeats

In this poem entitled Brown Penny by William Butler Yeats, it’s regarding to the journey of a young man to find his true love. The theme of this poetry is about love and its awaiting. In the first stanza of the poem, the writer has whisper to himself that he is too young and old enough to search for a love. However, he believes that wherever he throws his penny there will be a hope for love there. He always tells to himself to go and get love if he ever find and meet a young and fair lady. Within this first stanza also, he has been trapped in the lady through the fairness of their hair, which means the beautifulness of the lady.

In the second stanza, the writer describe that love is a cruel matter. He believes that nobody is wise enough to understand what love is. It is impossible thing to know what exactly love is all about. The search for meaning of love will become a never ending journey, and nobody will know, when the love will come and go, and the writer still waiting for his brown penny lady, which means his long awaiting love one.

Tersangkut...siri 2

VITO CORLEONE: I never wanted this for you. I work my whole life - I don’t apologize - to take care of my family, and I refused to be a fool, dancing on the string held by all those big shots. I don’t apologize – that’s my life - but I thought that, that when it was your time, that you would be the one to hold the string. Senator Corleone; Governor Corleone. Well, it wasn’t enough time, Michael. It wasn’t enough time.
MIKE CORLEONE: We’ll get there, pop. We’ll get there.

Menulis sesutu yang berkesan untuk diri sendiri. Malam ini aku tidak tidur lagi, masih menyendiri, dengan imaginasi dan alam, yang masih tidak tersingkap misterinya. Aku memerhatikan sekali lagi karenah zaman kini, 2007, dari kacamata naifku. Dunia yang makin sukar untuk difahami, di mana definisi kehidupan menghidap penyakit multi identiti. Manusia yang mendiami dunia ini juga seakan tidak mengerti akan apa-apa yang terjadi dan mereka hadapi sehari-hari. Dunia bergerak terlalu pantas, sehingga manusia gagal untuk berfikir secara bernas. Ketamadunan yang dipanggil serta teknologi yang terhasil kadangkala membuat manusia jadi bingung dengan diri mereka sendiri, dimana kemudahan yang sepatutnya membantu mereka telah menjadi sesuatu yang menghantui mereka, mencandui mereka. Generation gap, gender gap, pseudo-genetic gap, adalah jurang-jurang yang terhasil dari ketamadunanan hedonisme kini dan teknologinya, jangan salahkan teknologi, tapi salahkan pemikiran manusiawi dan kepentingan perdagangan daripada teknologi ini, perniagaan adalah sesuatu yang terutama kerana maunusia gila mengumpul harta. Manusia makin hilang jati dirinya, hilang ketaatan dan kesetiaannya, nafsu membenarkan cara, asalkan ianya secocok dengan nafsu, semuanya boleh. Konsep bercinta, konsep persahabatan, malah institusi perkahwinan teruk sengsara mengalami wabak ini. Perceraian adalah trend, kecurangan adalah normal, dan khianat kawan adalah survival, manakala menipu adalah cool, hatta merupakan suatu keperluan, kewajipan. Skandal adalah teman gelap adalah keperluan nafsu, bercerai adalah kerana tiada toleransi, kesetiaan dan persefahaman, seks dan keganasan adalah yang tersisa untuk kemanusiaan.

Budaya menyalin, mendengar dangan taat, menerima tanpa pemikiran kritikal, budaya nota kaki atau terlalu banyak merujuk, tiada kreativiti dan inovasi, budaya sarikata, sebab tak faham, lalu hilang dalam penterjemahan. Dalam kehidupan ini, ada sesuatu bau yang tidak kita gemari dan jikalau terbaunya kita menjadi tidak keruan dengannya. Begitu juga dengan perhubungan sosial. Ada juga beberapa jenis sikap atau perangai manusia yang apabila kita bertemu, kita menjadi tidak sehaluan dengannya.

Tersangkut...

Ianya adalah halaman buku, monitor komputer, skrin televisyen dan kolestrol yang membuatkan mataku semakin kecil, sehinggakan bekas teman wanita menyatakan tanpa segan silu, dan mungkin tabiat compulsive overeating disorder. Pemikiran agak sepi sejak akhir-akhir ini, mungkar mata terus segar, tetapi mungkar telinga makin pudar. Nafsu berhantu. Aku tidak sekental dulu, penguin adalah burung yang sering terbayang di fikrahku sejak dua menjak ini. Suasana politik Malaysia semakin menyerlah, dengan kehadiran barisan tokoh-tokoh pemberontak yang semakin galak menginjak keberadaban bangsa istimewa tanah ini. Ini salah siapa sebenarnya, kita di hina kerana kita lemah, itu fungsi alami aturan hutan ala Darwin, tapi di aplikasi penuh dedikasi oleh umat manusia kini. Kita sebagai rakyat yang di cerca harus bangkit, membuat bising agar yang mencerca ketahui bahawa betapa kita tetap ambil pusing tentang hal-hal sekeliling. Maka, jika di hisab serangka sebentar, mengapa isu-isu ini boleh terjadi, kita patut memikirkan pesanan orang lama yakni, jika angin tak bertiup masakan pokok kan bergoyang. Pagi itu indah, sebagaimana malam pukul 3 pagi waktu sesuai untuk bermuhasabah diri…

Prose from the past....

To see from the eyes which is not mine,
To taste the life that I would never understand,
To perform status that is terribly wrongs,
To against all odds to satisfied my egos,
To victimized myself for benefit of others,
To continue surviving within other corpses…